Persiapan bahan baku: Bahan baku utama logam silikon adalah silikon dioksida (SiO2) dan zat pereduksi untuk peleburan, seperti kokas minyak bumi dan arang. Bahan mentah perlu dihancurkan, digiling dan pengolahan lainnya, untuk meningkatkan kecepatan reaksi dan efek reduksi.
Pengurangan peleburan: Setelah bahan mentah dicampur, bahan tersebut dimasukkan ke dalam tungku listrik bersuhu tinggi untuk pengurangan peleburan. Pada suhu tinggi, zat pereduksi bereaksi dengan silika menghasilkan logam silikon dan beberapa produk sampingan, seperti karbon monoksida. Proses peleburan memerlukan pengendalian suhu, atmosfer dan waktu reaksi untuk memastikan reaksi sempurna.
Pemisahan dan pemurnian: Setelah pendinginan, produk leleh dipisahkan dan dimurnikan. Metode fisik, seperti pemisahan gravitasi dan pemisahan magnetik, umumnya digunakan untuk memisahkan logam silikon dari produk sampingannya. Kemudian metode kimia, seperti pencucian dan pelarutan asam, digunakan untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan kemurnian logam silikon.
Perawatan pemurnian: Untuk lebih meningkatkan kemurnian dan kualitas logam silikon, perawatan pemurnian juga diperlukan. Metode pemurnian yang umum digunakan antara lain metode redoks, metode elektrolisis dan sebagainya. Melalui metode ini, kotoran dalam logam silikon dapat dihilangkan, dan kemurnian serta struktur kristalnya dapat ditingkatkan.
Setelah langkah-langkah di atas, logam silikon yang diperoleh dapat diolah lebih lanjut menjadi produk dengan berbagai bentuk dan spesifikasi. Produk umum termasuk wafer silikon, batang silikon, bubuk silikon, dll., yang digunakan dalam bidang elektronik, fotovoltaik, energi surya, dan bidang lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa proses produksi logam silikon dapat bervariasi sesuai dengan produsen dan kebutuhan produk yang berbeda, dan langkah-langkah di atas hanyalah pengenalan singkat tentang proses umum.